Rabu, 10 Agustus 2011

Surat Untuk Suamiku

Siapakah engkau duhai suamiku?
Yang menyelinap ke dalam kehidupanku?
Kita berdua hadir dari dimensi ruang dan waktu yang berbeda, bahkan kita belum saling mengenal saat itu.
Tapi mengapa diri ini begitu yakin untuk memulai ta’aruf, dan tak lama berselang kita saling mempercayai untuk membangun kebersamaan dalam perjalanan bernama mahligai rumah tangga,

Duhai suamiku, kehadiranmu memancarkan rasa syukur dalam diri ini,
Pada diri ini tiada sesuatu yang istimewa untuk dipersembahkan untuk-mu ,
Karena pada diri ini ada begitu banyak kekurangan,
Namun engkau tetap saja menerima dan memilih diri ini sebagai seorang istri yang mendampingimu…

Suamiku…
Yang ku ingin hanyalah untuk meraih keridhaanmu, demi mencapai keridhaan Allah SWT
Suamiku…
Ku tahu, dibalik amarahmu,
tersimpan berjuta-juta cinta dan perhatian untuk-ku 
Dibalik senda gurau dan senyum manis-mu
Ada rasa lelah atas banyaknya amanah yang orang percayakan pada mu,
Ditambah tanggungjawabmu sebagai pemimpin keluarga kita,
Namun dirimu tetap bersabar dan tegar
Ku doakan buatmu Syurga,
Semoga kelak kita bertemu dan akan kekal bersama di sana,

Duhai suamiku yang tercinta
Kuatkanlah hatimu, tabahkan jiwamu, bakar semangatmu,
Ketahuilah bahwa aku akan senantiasa mendukungmu,
Ingatlah janji Allah itu adalah benar dan sangat indah buat hambanya yang sabar,

Suamiku, 
Semoga Allah menghadiahkan buatmu syurgaNya yang kekal selamanya,
Atas kesabaran dan keridhaan-mu dalam membimbing diri ini,
Atas keikhlasmu dalam menerima diri ini seutuhnya tanpa syarat

Suamiku…
Apa yang kuharapkan bukanlah mencari seorang suami yang tampan rupawan,
Bukan pula suami dengan harta yang berlimpah,
apalagi suami dengan jabatan yang tinggi tak terperi,
Suamiku… 
Ku mengharapkan engkau menuntunku ke arah jalan keselamatan,
Berpedomankan pada Al-qur'an dan As-sunnah

Suamiku
Engkau menyadarkan diri ini akan cinta Alloh SWT,
Engkau  mengajari diri ini arti kesabaran,
Engkau mendidik diri ini akan cinta keikhlasan dan kesederhanaan,

Suamiku…
Semoga saat insan lain sedang nyenyak tidur di malam yang sepi,
Engkau mengejutkan aku atau aku yang mengejutkanmu dari alunan mimpi,
Di sepertiga malam terakhir kita berdua bangun bermunajat pada Illahi,
Memohon ampunan dari Allah,
Bersama kita belajar menjadi hamba yang senantiasa bersyukur atas segala nikmat Allah yang melimpah ruah,
Segala ujian yang datang, bersama akan kita arungi,
Semoga ketabahan, kesabaran, keridhaan, dan keistiqomahan senantiasa mengiringi.

Suamiku…
Maafkanlah diri ini jika terkadang membuat hati-mu terluka,
Sungguh tidak ada niat sedikit-pun menyakitimu
Karena melihat engkau terluka turut mengundang duka di hati ini,
Suamiku…
Tetaplah tersenyum,
Sesungguhnya Allah senantiasa bersamamu,
LoVe YoU




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGELOLAAN ARSIP DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0     Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang meng...