Jumat, 12 Agustus 2011

Persembahan untuk para suami dimana-pun berada

 
"Sungguh harus diilmui bahwa lelaki & perempuan diciptakan berbeda dengan segala kekhasannya untuk dapat saling memahami & bersinergi"
Saya percaya jika para suami sangat mengerti dan memahami jika istrinya adalah bagian dari tulang rusuknya. Istri adalah belahan jiwa dan tawanan di tangan-nya. Dan untuk para istri, ingatlah bahwa seorang istri  sudah seharusnya mampu menjadi sumber ketenangan, cinta kasih dan ketentraman bagi suami dan keluarga karena demikanlah Allah menciptakan kita. Istri adalah pakaian bagi suami, dan yang terutama dan utama istri adalah amanah yang Allah berikan untukmu duhai para suami,…Bagaimanakah selama ini kalian para suami memperlakukan amanah itu?? …Terlalu banyak wasiat tersebar untuk para istri seakan islam adalah agama yang hanya mengutamakan para suami dan kaum lelaki. Padahal tidaklah demikian,islam membela kaum wanita, memuliakan dan mengangkat derajat mereka. Wanita adalah orang yang disucikan, ibu para ulama, ibu para panglima, dan ibu para pembesar. 
Para suami, tidakah kalian berbahagia dan bersyukur pada-Nya atas nikmat istri yang Allah karuniakan kepada kalian. Dengannya terjagalah jiwa dan tubuh kalian dari melakukan hal-hal yang diharamkan-Nya. Ketika habis masa bulan madu, tiba-tiba kini para suami tidak lagi memiliki waktu untuk bergurau dan bercengkrama dengan istri tercinta. Bila sang istri meminta,maka suami berkilah betapa lelah dan penatnya hari-hari-nya disibukkan dengan pekerjaan. Rumah hanya menjadi hotel, datang dan pergi sesuka hati. Ketika kepala menyentuh bantal maka suami mendengkur laksana tiada orang lain di sisinya.
Karena itu hendaklah suami senantiasa bertakwa kepada Allah dalam menghadapi istri dengan memberikan kasih sayang, kelembutan, kesetiaan dalam menjaganya, memberinya nafkah sesuai dengan kemampuan suami, pakaian dan janji setia.
Wahai para suami,….setiap rumah tangga tentu mempunyai problema, karena memang demikianlah sebagai ujian dan cobaan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman. Sebagai seorang suami dan kepala rumah tangga dituntut untuk pandai dan cermat menyiasati apa yang terjadi diantara hubungan suami istri. Kelapangan hati untuk meredam emosi akan membawa pada kebaikan dan keindahan. Kehalusan sikap akan mencairkan hati yang beku dan melunakkan gunung yang keras. Lihatlah bagaimana Rasulullah dalam menghadapi kemarahan Aisyah, beliau justru tersenyum menghadapi hal itu dengan penuh kesabaran dan keagungan.
Duhai para suami…jika kalian berharap istri-istri kalian mencintai kalian dengan sepenuh hati. Kalian meminta para istri untuk setia dan taat kepada kalian. Kalian meminta mereka agar bakti dan kasihnya tercurah padamu duhai para suami. Kalian mendambakan agar para istri merindukan kalian ketika jauh maka para suami janganlah lupa untuk menyematkan cinta kasih dihati istri-istri-nya. Ingatlah ayat ini bagi para suami yang mendambakan kebahagiaan dalam rumah tangga mereka di dunia dan akhirat. “dan pergaulilah mereka dengan cara yang patut kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, maka bersabarlah karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak” {An-Nisaa:19}. 
Dan untuk-nya yang begitu baik, saya ucapkan Jazaakallah khairan katsiran sudah menjadi imam dan suami yang selalu berusaha memberikan kebahagiaan buat keluarga kita. Semoga Alloh senantiasa menjaga kasih sayang dan cinta diantara kita. Semoga kelak akan hadir putra-putri yang akan menambah semarak rumah kita. Semoga Alloh memberikan kemampuan kepada kita untuk kelak mendidik putra-putri kita menjadi anak-anak yang sholeh/sholehah dan bermanfaat bagi ummat..Aaamiin...^_^

Terinspirasi dari Renungan dan Kisah Inspiratif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGELOLAAN ARSIP DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0     Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang meng...