Selasa, 01 Mei 2012

Membina Rumah Tangga Harmonis

Membaca artikel ini membuat saya tertarik dan ingin berbagi dengan teman-teman semua..Semoga kita bisa mengamalkannya dalam kehidupan rumahtangga yang sedang kita jalani...Aamiin

Bismillah
Rumah tangga yang bahagia dan harmonis merupakan idaman bagi setiap mukmin. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberi teladan kepada kita, mengenai cara membina keharmonisan rumah tangga. Sungguh pada diri Rasulullah itu terdapat teladan yang paling baik. Dan seorang suami harus menyadari, bahwa dalam rumahnya itu ada pahlawan di balik layar, pembawa ketenangan dan kesejukan, yakni sang istri. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

الدُّنْيَا كُلُّهَا مَتَاعٌ, وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الزَّوْجَةُ الصَّالِحَةُ

Dunia itu penuh dengan kenikmatan. Dan sebaik-baik kenikmatan dunia yaitu istri yang shalihah.

Pandai-Pandailah Merawat Istri

Oleh karena itu, seorang suami harus pandai memelihara dan menjaga istrinya secara lahir batin. Sehingga bisa menjadi istri yang ideal, ibu rumah tangga yang baik dan bertanggung jawab. Suasana harmonis sangat ditentukan dengan kerja sama yang bagus antara suami istri dalam menciptakan suasana yang kondusif dan hangat, tidak membosankan, apalagi menjemukan.

Salah satu contoh suasana harmonis dalam rumah tangga Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ialah Beliau memanggil ‘Aisyah Radhiyallahu 'anha dengan panggilan kesayangan dan mengabarkan kepadanya berita yang membuat jiwa 'Asiyah menjadi sangat bahagia.

‘Aisyah Radhiyallahu 'anha bercerita sebagai berikut, pada suatu hari Rasulullah berkata kepadanya.

يَا عَائِشُ, هَذَا جِبْرِيْلُ يُقْرِئُكِ السَّلاَمَ

Wahai ‘Aisy (panggilan kesayangan ‘Aisyah Radhiyallahu 'anha), Malaikat Jibril tadi menyampaikan salam buatmu. [Muttafaqun ‘alaihi]

Itulah salah satu contoh cara menciptakan suasana harmonis dalam rumah tangga yaitu memanggil istri dengan panggilan kesayangan. Kita masih sering melihat kaum suami yang memanggil istrinya seenaknya saja. Kadang kala memanggil istrinya dengan cacat dan kekurangannya. Kalau begitu sikap suami, bagaimana mungkin keharmonisan dapat tercipta? Bagaimana mungkin akan tumbuh rasa cinta istri kepada suami?

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam -selaku Nabi umat ini yang paling sempurna akhlaknya dan paling tinggi derajatnya- telah memberikan sebuah contoh yang berharga dalam hal berlaku baik kepada sang istri dan dalam hal kerendahan hati, serta dalam hal mengetahui keinginan dan kecemburuan wanita. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menempatkan mereka pada kedudukan yang diidam-idamkan oleh seluruh kaum hawa. Yaitu menjadi seorang istri yang memiliki kedudukan terhormat di samping suaminya.
‘Aisyah Radhiallahu 'Anha menuturkan:

كُنْتُ أَشْرَبُ وَأَنَا حَائِضٍ, فَأُنَاوِلُهُ النَّبِيَ فَيَضَعُ فَاهُ عَلَى مَوْضِعِ فِيّ وَ أَتَعَرَّقُ العَرَقَ فَيَتَنَاوَلُهُ وَ يَضَعُ فَاهُ فِي مَوْضِعِ فِيّ

Suatu ketika aku minum, ketika itu aku sedang haidh, lantas aku memberikan gelasku kepada Rasulullah dan beliau meminumnya dari mulut gelas tempat aku minum. Dalam kesempatan lain aku memakan sepotong daging, lantas beliau mengambil potongan daging itu dan memakannya tepat di tempat aku memakannya. [HR Muslim]

Kalau Perlu Sepiring Berdua!

Begitulah kemesraan dapat tercipta, yaitu menciptakan rasa saling memiliki, senasib dan sepenanggungan. Sepiring berdua, segelas berdua, makan berjama'ah serta beberapa hal lain yang dianjurkan oleh Rasulullah agar dilakukan bersama oleh sepasang suami istri! Dengan demikian akan tercipta rasa saling memahami satu sama lain. Sekarang ini jarang kita lihat suami yang peka terhadap perasaan istrinya. Si istri makan ala kadar di rumah sementara suami jajan sepuasnya di luar! Wajar bila rasa saling curiga tumbuh sedikit demi sedikit. Bahkan tidak sedikit pasangan suami istri yang cekcok gara-gara perkara sepele.

Sering Mencium Istri, Tabukah...?
Diriwayatkan oleh ‘Aisyah Radhiallahu 'Anha bahwa ia berkata:

أَنَّ النَّبِيَ قَبَّلَ امْرَأَةً مِنْ نِسَائِهِ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الصَّلاَةِ وَلَمْ يَتَوَضَّأْ

Rasulullah pernah mencium salah seorang istri beliau baru kemudian berangkat menunaikan shalat tanpa memperbaharuhi wudhu’. [HR Abu Dawud dan Tirmidzi]

Budaya mencium istri agaknya masih asing di tengah masyarakat kita, khususnya masyarakat timur. Bahkan masih banyak yang menggapnya tabu, mereka mengklaimnya sebagai budaya barat. Namun anggapan itu terbantah dengan riwayat yang kita bawakan tadi. Tentu saja mencium istri yang kita maksud di sini bukanlah mencium istri di depan umum atau di hadapan orang banyak. Sebenarnya banyak sekali hikmah sering-sering mencium istri. Sering kita lihat sepasang suami istri yang saling cuek. Kadang kala si suami pergi tanpa diketahui oleh istrinya kemana suaminya pergi. Buru-buru melepasnya dengan ciuman, menanyakan kemana perginya saja tidak sempat. Sang suami keburu pergi menghilang, kadang kala tanpa pamit dan tanpa salam!? Coba lihat bagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bergaul dengan istri-istri beliau. Sampai-sampai Rasulullah menyempatkan mencium istri beliau sebelum berangkat ke masjid.

Ungkapkanlah Rasa Cinta Kepada Istri!
Dalam berbagai kesempatan Rasulullah selalu menjelaskan dengan gamblang tingginya kedudukan kaum wanita di sisi beliau. Mereka –kaum hawa- memiliki kedudukan yang agung dan derajat yang tinggi. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah menjawab pertanyaan ‘Amr bin Al-‘Ash Radhiyallahu anhu seputar masalah ini, beliau jelaskan kepadanya bahwa mencintai istri bukanlah suatu hal yang tabu bagi seorang lelaki yang normal.

‘Amr bin Al-‘Ash Radhiyallahu anhu pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu لlaihi wa sallam: “Siapakah orang yang paling engkau cintai ?” beliau menjawab: “’Aisyah !” [Muttafaqun ‘alaihi]

Bagi yang mengidamkan keharmonisan rumah tangga, hendaklah sering-sering membaca kisah-kisah ‘Aisyah Radhiallahu 'asha bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Dan mempelajari bagaimana kiat-kiat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam membahagiakan ‘Aisyah Radhiallahu 'anha.

Aisyah Radhiallahu 'anha bercerita:

كُنْتُ أَغْتَسِلُ أَنَا وَ رَسُوْلُ اللهِ مِنْ إِنَاءٍ وَاحِدٍ

Aku biasa mandi berdua bersama Rasulullah Shallallahu لlaihi wa Sallam dari satu bejana. [HR Bukhari].

Manfaatkan Setiap Kesempatan
Rasulullah tidak pernah melewatkan sediktpun kesempatan kecuali beliau manfaatkan untuk membahagiakan dan menyenangkan istri melalui hal-hal yang dibolehkan.

Aisyah Radhiallahu 'Anha mengisahkan: “Pada suatu ketika aku ikut bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam sebuah lawatan. Pada waktu itu aku masih seorang gadis yang ramping. Beliau memerintahkan rombongan agar bergerak terlebih dahulu. Mereka pun berangkat mendahului kami. Kemudian beliau berkata kepadaku: “Kemarilah! sekarang kita berlomba lari.” Aku pun meladeninya dan akhirnya aku dapat mengungguli beliau. Beliau hanya diam saja atas keunggulanku tadi. Hingga pada kesempatan lain, ketika aku sudah agak gemuk, aku ikut bersama beliau dalam sebuah lawatan. Beliau memerintahkan rombongan agar bergerak terlebih dahulu. Kemudian beliau mengajakku berlomba kembali. Dan akhirnya beliau dapat mengungguliku. Beliau tertawa seraya berkata: “Inilah penebus kekalahan yang lalu !” [HR Ahmad]

Sungguh sebuah permainan yang sangat mengasyikkan dan cukup menghibur. Beliau perintahkan rombongan untuk berangkat terlebih dahulu agar beliau dapat menghibur hati sang istri dengan mengajaknya berlomba lari. Kemudian beliau memadukan permainan yang lalu dengan yang baru, beliau berkata: “Inilah penebus kekalahan yang lalu !”

Bagi mereka yang sering bepergian melanglang buana serta memperhatikan cerita orang-orang top dan terkemuka, pasti akan takjub melihat perbuatan Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam. Beliau adalah seorang nabi yang mulia, pemimpin yang selalu berjaya, berasal dari keturunan yang terhormat, yakni suku Quraisy dan Bani Hasyim. Pada saat-saat mengecap kemenangan dan kembali dari sebuah peperangan bersama rombongan pasukan, namun demikian beliau tetap sebagai seorang suami yang penuh kasih sayang dan rendah hati terhadap istri-istri beliau. Kedudukan beliau sebagai pemimpin pasukan, perjalanan panjang yang ditempuh, serta kemenangan demi kemenangan yang diraih di medan pertempuran, tidak membuat beliau lupa bahwa beliau di sisi beliau telah setia menunggu para istri yang sangat membutuhkan sentuhan lembut dan bisikan manja. Agar dapat menghapus beban berat perjalanan yang sangat meletihkan.

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari bahwa ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kembali dari peperangan Khaibar, beliau menikahi Shafiyyah binti Huyaiy Radhiallahu 'anha. Beliau Shallallahu 'alaihi wa salla mmengulurkan tirai di dekat unta yang akan ditunggangi untuk melindungi Shafiyyah Radhiallahu 'anha dari pandangan orang. Kemudian beliau duduk bertumpu pada lutut di sisi unta tersebut, beliau persilakan Shafiyyah Radhiallahu 'anha untuk naik ke atas unta dengan bertumpu pada lutut beliau.

Pemandangan seperti ini memberikan kesan begitu mendalam yang menunjukkan ketawadhu’an beliau. Rasulullah -selaku pemimpin yang berjaya dan seorang nabi yang diutus- memberikan teladan kepada umatnya bahwa bersikap tawadhu’ kepada istri, mempersilakan lutut beliau sebagai tumpuan, membantu pekerjaan rumah, membahagiakan istri, sama sekali tidak mengurangi derajat dan kedudukan beliau.

Kalau kita bandingkan dengan sikap dan perilaku para suami sekarang ini, kadang kala kesibukan mereka di luar rumah dan kegiatan-kegiatan mereka lainnya disamping mencari nafkah kadang mengenyampingkan hak istri. Para istri tidak lagi mendapat kemanjaan dan hiburan dari suaminya. Namun yang ditemui sang istri adalah wajah suaminya yang berkurut bak jeruk purut karena kelelahan atau karena kesal di luar rumah atau karena masalah-masalah di luar rumah yang menghimpitnya? Jangankan waktu bermain atau bercanda dan bersenda gurau, kadang kala waktu mengobrol saja tidak ada! Jika demikian keadaannya bagaimana mungkin keharmonisan rumah tangga dapat tercipta?

Poligami, Merusak Keharmonisan...?

Syariat Islam membenarkan para suami untuk menikahi lebih dari satu istri, mereka diizinkan menikahi empat istri jika memiliki kesanggupan untuk itu. Dan para suami diperintahkan berlaku adil terhadap istri-istrinya, adil dalam masalah pembagian giliran dan nafkah.

Dan sebagaimana yang sudah dimaklumi bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menikahi sembilan wanita yang kemudian dikenal dengan sebutan Ummahatul Mukminin Radhiallahu 'anhum. Rasulullah merupakan contoh terbaik dalam hal berlaku adil kepada para istri, dalam hal pembagian giliran ataupun urusan lainnya. ‘Aisyah Radhiallahu anha pernah mengungkapkan:

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ إِذَا أَرَادَ سَفَرًا أَقْرَعَ بَيْنَ نِسَائِهِ, فَأَيَّتُهُنَّ خَرَجَ سَهْمُهَا خَرَجَ بِهَا مَعَهُ, وَكَانَ يُقَسِّمُ لِكُلِّ امْرَأَةٍ مِنْهُنَّ يَوْمَهَا وَلَيْلَتَهَا

Setiap kali Rasulullah Shallallahu لlaihi wa sallam hendak melakukan lawatan, beliau selalu mengundi para istri. Bagi yang terpilih akan menyertai beliau dalam lawatan tersebut. Beliau membagi giliran bagi setiap istri masing-masing sehari semalam. [HR Muslim]

Riwayat Anas berikut ini memaparkan kepada kita salah satu bentuk keadilan beliau kepada para istri. Anas Radhiyallahu anhu menceritakan:

كَانَ لِلنَّبِيِّ تِسْعُ نِسْوَةٍ, فَكَانَ إِذَا قَسَّمَ بَيْنَهُنَّ لاَ يَنْتَمِي إِلَى المَرْأَةِ الأُوْلَى إِلاَّ فِي تِسْعٍ, فَكُنَّ يَجْتَمِعْنَ كُلَّ لَيْلَةٍ فِي بَيْتِ الَّتِي يَأْتِيْهَا, فَكَانَ فِي بَيْتِ عَائِشَةَ, فَجَاءَتْ زَيْنَبُ فَمَدَّ يَدَهُ إِلَيْهَا فَقَالَتْ عَائِشَةُ: هَذِهِ زَيْنَبُ ! فَكَفَّ النَّبِيُ يَدَهُ…"

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mempunyai sembilan orang istri. Apabila beliau telah membagi giliran bagi para istri, beliau hanya bermalam di rumah istri yang tiba masa gilirannya. Biasanya para Ummahaatul Mukminin berkumpul setiap malam di rumah tempat beliau bermalam. Pada suatu malam, mereka berkumpul di rumah ‘Aiysah Radhiallahu 'anha yang sedang tiba masa gilirannya. Rasulullah mengulurkan tangannya kepada Zaenab Radhiallahu 'anha yang hadir ketika itu. ‘Aisyah Radhiallahu 'anha berkata: “Itu Zaenab !” Beliau segera menarik tangannya kembali.[Muttafaqun ‘alaihi]

Begitulah keadilan yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu لlaihi wa sallam. Namun sekarang ini masih ada kita temui para suami yang melakukan sunnah ta'addud (poligami) yang mengabaikan hak salah satu istrinya. Bahkan tragisnya berakhir pada penyia-nyiaan hak salah satu istrinya, apakah itu istri yang pertama ataupun yang kedua. Karena dalam pandangan syariat tidak ada bedanya kedudukan istri pertama dengan istri kedua, ketiga ataupun keempat.

Hendaklah para suami yang melaksanakan sunnah ta'addud hendaklah meneladani Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam bersikap adil terhadap para istri dan dalam memenuhi hak istri-istrinya. Sehingga sunnah ta'addud ini tidak menjadi momok dalam rumah tangga yang kerap kali diasumsikan bakal merampas keharmonisan rumah tangga. Asumsi seperti itu telah dibantah oleh Rasulullah Shallallahu لlaihi wa sallam, beliau membuktikan bahwa banyak istri itu tidaklah mengurangi keharmonisan rumah tangga.

Ajak Istri Beribadah Bersama!

Demikianlah suasana rumah tangga Rasulullah, suasana harmonis seperti itu hanya dapat terwujud dengan bimbingan taufik dan hidayah dari Allah. Salah satu faktor terbinanya rumah tangga yang harmonis bahkan merupakan pilar utamanya adalah beribadah bersama. Suami hendaklah mengajak istrinya untuk beribadah bersama, seperti shalat malam bersama, shaum sunnat bersama, dan beberapa ibadah lain yang bisa dilakukan bersama-sama. Rasulullah Shallallahu لlaihi wa sallam telah mencontohkan hal itu. Beliau senantiasa menganjurkan istri-istri beliau untuk giat beribadah serta membantu mereka dalam melaksanakan ibadah, sesuai dengan perintah Allah Subhanaahu wa Taala.

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rizki kepadamu, Kamilah yang memberi rizki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertaqwa.[ Thaaha/20 :132]

‘Aisyah Radhiallahu 'anha menceritakan:

كَانَ النَّبِيُ يُصَلِّي وَأَنَا رَاقِدَةٌٌ مُعْتَرِضَةٌ عَلَى فِرَاشِهِ, فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يُوتِرَ أَيْقَظَنِي

Rasulullah Shallallahu لlaihi wa sallam biasa mengerjakan shalat malam sementara aku tidur melintang di hadapan beliau. Beliau akan membangunkanku bila hendak mengerjakan shalat witir. [Muttafaqun ‘alaihi].

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menghimbau umatnya untuk mengerjakan shalat malam dan menganjurkan agar suami istri hendaknya saling membantu dalam mengerjakannya. Sampai-sampai sang istri boleh menggunakan cara terbaik untuk itu, yaitu dengan memercikkan air ke wajah suaminya! demikian pula sebaliknya. Abu Hurairah Radhiyallahu anhu meriwayatkan sebuah hadits dari Rasulullah bahwa beliau bersabda:

رَحِمَ اللهُ رَجُلاً قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّتْ فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِي وَجْهِهَا المَاءَ, رَحِمَ اللهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا فَصَلَّى فَإِنْ أَبَى نَضَحَتْ فِي وَجْهِهِ المَاءَ

Semoga Allah Subhanaahu wa Ta'ala merahmati seorang suami yang bangun pada malam hari untuk mengerjakan shalat malam lalu membangunkan istrinya untuk shalat bersama. Bila si istri enggan, ia memercikkan air ke wajah istrinya (supaya bangun). “Semoga Allah Subhanaahu wa Ta'ala merahmati seorang istri yang bangun pada malam hari untuk mengerjakan shalat malam lalu membangunkan suaminya untuk shalat bersama. Bila si suami enggan, ia memercikkan air ke wajah suaminya (supaya bangun). [HR Ahmad].

Jagalah Penampilanmu!

Diantara faktor pendukung terciptanya suasana harmonis adalah selalu menjaga penampilan. Seorang suami ataupun istri hendaklah selalu menjaga penampilan masing-masing. Hindarilah penampilan yang awut-awutan dan bau yang tidak sedap. Perhatian seorang muslim terhadap penampilan lahiriyah sebagai pelengkap bagi kesucian batinnya termasuk salah satu bentuk kesempurnaan pribadi. Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam adalah teladan yang paling baik. Beliau adalah seorang yang suci lahir maupun batin, beliau menyenangi wangi-wangian dan siwak dan beliau menganjurkan umatnya untuk itu. Rasulullah Shallallahu لlaihi wa sallam bersabda:

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ إِذَا قَامَ مِنَ النَّوْمِ يَشُوْصُ فَاهُ بِالسِّوَاكِ

Seandainya tidak menyusahkan umatku, niscaya akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali hendak shalat. [HR Muslim]

Hudzaifah Radhiyallahu anhu berkata:

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ إِذَا قَامَ مِنَ النَّوْمِ يَشُوْصُ فَاهُ بِالسِّوَاكِ.

Rasulullah Shallallahu لlaihi wa Sallam biasa menggosok giginya dengan siwak setiap kali bangun dari tidur. [H.R Muslim].

Syuraih bin Hani’ berkata: “Aku pernah bertanya kepada ‘Aisyah Radhiallahu 'anha: ‘Apa yang pertama sekali dilakukan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam setiap kali memasuki rumahnya ?” ‘Aisyah Radhiallahu 'anha menjawab: “Beliau memulainya dengan bersiwak.” [HR Muslim].

Betapa besar perhatian beliau terhadap kebersihan! beliau mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk bertemu dengan keluarga.

Beliau selalu membaca doa setiap kali memasuki rumah, sebagai berikut:

بِسْمِ اللهِ وَلَجْنَا, وَ بِسْمِ اللهِ خَرَجْنَا, وَعَلَى رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا, ثُمَّ يُسَلِّمُ عَلَى أَهْلِهِ

Dengan menyebut nama Allah kami masuk (ke rumah), dan dengan menyebut nama Allah kami keluar (darinya), dan kepada Rabb kami, kami bertawakkal. Kemudian beliau mengucapkan salam kepada keluarganya. [HR Abu Dawud]

Wahai saudaraku sekalian para pemimpin rumah tangga, bahagiakanlah keluargamu dengan penampilan yang bersih dan ucapan salam ketika menemui mereka. Janganlah engkau ganti dengan cacian, makian dan bentakan. Ciptakanlah suasana harmonis dalam rumah tanggamu dan jadikanlah rumahmu sebagai surga bagimu, bagi istri dan anak-anakmu!

[Sumber: Majalah  As-Sunnah Edisi 06/Tahun VI/1423H/2002M Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km. 8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 08121533647, 08157579296]

Senin, 30 April 2012

Belajar Berkomunikasi Melalui Bahasa Cinta

Dalam berkomunikasi dengan pasangan memang memiliki seni tersendiri, cara dan bahasa yang tepat tentunya akan lebih menyenangkan dan enak didengar bukan?
Suara ringtone HP berbunyi. Ada satu pesan masuk, ternyata dari “Lovely husband”  
“Selamat istirahat ya sayang..Muaacchhh…”
Walau kata2nya terlihat sederhana, tapi hati rasanya senang..Sesuatu banget..hi..hi..:-)
Yah, saya rasa setiap istri  pasti juga akan senang ketika sang pujaan hati pandai menyusun kata merajut kasih dalam basuhan telaga cinta hingga bias kegembiraan terlukis jelas di wajah para istri bagai detak jarum jam dinding yang terus berpacu tak berhenti. :-)




Teman, bukankah seorang istri diciptakan sebagai sakanah yang memiliki arti penyenang dan penentram bagi suami. Belaian kasih sayang, sambutan senyum ceria dan kelembutan tutur sapa, ia gulirkan untuk melepaskan segala penat sang suami dalam mencari nafkah. Menjaga benteng amanah agar suami tidak mengangankan orang lain kecuali kita istrinya. Sebagaimana Firman Allah:


"Dan diantara kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung merasa tentram kepadanya...." (Ar-Ruum 21)


Dan para suami, tahukah kalian bahwa suami  diciptakan untuk menjadi qawwaam pemimpin dan pelindung bagi istri. Bidang dadanya disediakan untuk menampung riak gemericik air mata sang istri di kala pilu, bahunya akan menjadi sandaran saat istri dalam kegamangan meniti ridho Illahi Rabbi. Kokoh tangan serta peluh keringat terpacu mencari ikhtiar rezeki halalan thoyyibah untuk membahagiakan istri serta buah hati penyejuk jiwa. Sebagaimana firman Allah swt:


"Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu, dan janganlah kamu menyusahkan mereka hingga menyempitkan (hati) mereka". (QS. Ath-Thalaq:6)."


Seperti layaknya hidangan lezat yang memerlukan bumbu-bumbu mantap, hubungan suami istri pun demikian. Bumbu yang tidak hanya digunakan untuk membangun kokohnya pijakan iman menuju pelabuhan akhir baiti jannah tapi juga menjadi pemanis mawaddah wa rahmah dan lem perekat indahnya takwa tautan jiwa dalam menjauhi derap perselisihan tak berujung. Bahasa cinta mampu menjadi bumbu tautan penghalau badai.


"Sayang, hati-hati di jalan ya," cup… kecup mesra pada tangan kanan suami tercintah..:-)
“Iya sayang, hati-hati dirumah ya,”cup, kecupan mesra di kening istri…:-)


"Wah, masak tempe goreng yah cayang, enaknya…."


Mencoba membiasakan diri untuk bisa berkomunikasi dengan kalimat sayang dan manis. Mungkin untuk beberapa pasangan suami istri,  masih ada yang merasa enggan dan kaku untuk melakukannya. Bahkan terkadang ada juga yang merasa dengan bertambahnya rajutan usia pernikahan, bahasa cinta sebagai bumbu pemanis bukanlah hal yang penting, padahal seberapa lama-pun usia pernikahan bukankah menjaga komunikasi yang manis dan penuh kasih sayang adalah sesuatu yang masih dibutuhkan agar semakin mesra dan hangatlah rumah tangga yang kita bangun. Semoga kita mampu menjaga bahkan menumbuh suburkan keharmonisan dan kasih sayang dalam rumah tangga kita semua melalui bahasa cinta..aamiin


Jangan sampai ketika usia rumah tangga kita sudah tak lagi muda, maka kata-kata indah saat dulu wangi melati masih segar tercium ikut pergi entah kemana. Duhai teman, dimanakah gejolak rasa yang membara saat awal separuh dien menjadi sempurna?


Sebagai seorang muslim, kita sudah seharusnya mencontoh bagaimana Rasulullah yang merupakan suami yang penuh dengan sikap lembut, selalu memberi cinta dan sayang pada istri-istrinya. Seperti dalam sabda beliau:


"Sesungguhnya ketika seorang suami memperhatikan istri dan istrinya memperhatikan suami, maka Allah memperhatikan mereka berdua dengan perhatikan penuh Rahmat. Manakala suaminya merengkuh telapak tangannya (istri), maka berguguranlah dosa-dosa suami istri itu dari sela-sela jari jemarinya."
(Diriwayatkan Maisarah bin Ali dari Ar-Rafi dari Abu Sa'id Al-Khudzri r.a)


Memang, kata-kata cinta bukanlah hal yang primer dalam berumah tangga. Tapi tanpa disadari melalui bahasa cinta, ia dapat menumbuhkan benih-benih kasih sayang yang makin erat diantara seorang sakanah dan seorang qawwaam. Ia dapat menjadi bumbu penghangat jiwa yang berbeda dalam mengkokohkan pijakan menuju berkah Allah  SWT dan menjadi penentang kegagalan komunikasi yang tak bosan menerjang. Dalam firman-Nya, Allah mengatakan:


"Tidaklah kamu memperhatikan Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik, ia seperti pohon yang akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langit. Pohon itu memberikan buahnya setiap musim dengan seizin Tuhannya" (Ibrahim 24-25)


Memang, tidak semuanya dapat begitu saja mengalir lancar bagai derasnya curahan air terjun. Ada saatnya lidah masih kelu karena malu ataupun ada saatnya lidah merasa lelah. Tapi yukss kita sama-sama  untuk menyempatkan diri menoreh kata-kata indah tersebut melalui sarana yang bernama teknologi yang terkirim lewat SMS, chatting internet ataupun mengirim surat cinta melalui layanan pesan bernama email tanpa perlu canggung bertatap muka. Nah dengan apa yang telah kita lakukan, berharap bahwa perlahan tapi pasti, melalui bahasa cinta dua bilah hati diantara suami istri akan terpadu merengkuh rahmat Illahi Rabbi menuju surga dunia yaitu pernikahan bahagia. Aamiin


Betapa indahnya bukan bila suatu saat, jika salah satu dari pasangan pergi mendahului menghadap Sang Khalik, yang ditinggalkan dapat mengatakan " Ah, semua perilakunya mengesankan bagiku",  seperti yang pernah diungkapkan oleh Aisyah radhiyallahu 'anha ketika ditanya tentang perilaku Rasulullah yang paling mengesankan semasa hidup beliau.


"Cantiiikkkk!!!... Sholehhhah !!!" Ini tempe goreng sengaja dibiarin gosong yah?!" pekikan menggelegar dari arah dapur.


"Dari tadi di depan laptop !!! Ngapain aja cayangqu?!" Bla..bla...bla...


"Eh, apa? Gosong?! Wuaahhh!"


"Maaf cayang...Gak sengaja, benaran deh..he..he..muaacchh"...:-*


Hi..hi..tuh kan teman,  enak juga kalau kena semprot melalui bahasa cinta, tetep adem ayem. Walaupun kondisinya kita sedang kesal ataupun marah tapi kan tidak perlu disampaikan dengan bahasa yang kasar dan menyakiti pasangan kita. Bukankah dengan bahasa yang halus dan penuh sayang justru maksud bisa lebih tersampaikan dan kita yang dimarahi-pun lebih mengena di hati..Iya gak sih?:-)


"Tidak terlihat diantara dua orang yang saling mencintai (sesuatu yang sangat menyenangkan) seperti pernikahan" (HR. Ibnu Majah).

Suamiqu tercayang, Jazakallah khairan katsiran ya  atas rangkaian indah kata-kata yang selalu menghiasi hari-hari kita. Sungguh menyenangkan dan membuat wangi bunga cinta semakin semerbakdi rumah mungil kita..hi..hi..*lebay...

Senin, 09 April 2012

"Malaikat Kecil Kami"

Sebentar lagi, akan ada malaikat kecil yang akan menemani hari-hari kami. Kelak akan ada tawa, tangis dan celoteh riangnya yang akan meramaikan rumah mungil kami. Rasanya senang, karena akhirnya hari itu akan tiba. Hari dimana diri ini menjadi seorang Ibu. Terimakasih Ya Rabb atas kesempatan yang Engkau berikan, terimakasih untuk amanah yang telah Engkau percayakan kepada saya dan suami. 

Perjalanan hidup ini begitu tidak bisa diduga, tidak pernah menyangka akan bekerja, kemudian menikah dan memiliki anak-anak di cibinong. Ahhh, rasanya masih tidak percaya. Sepertinya baru kemarin bermanja-manja dengan mama dengan segala tingkah konyol anak-anak-ku. Gadis kecil mama sekarang sudah menikah dan akan melahirkan juga seorang malaikat kecil yang InsyaAllah sholehah, cerdas dan cantik.Aamiin

Adek sayang, bagaimana kabar ade saat ini? Semoga ade sehat selalu ya. Mudah-mudahan Allah SWT menganugerahi ade kesehatan, kelapangan, kemudahan dan kekuatan untuk menjalani fase yang harus dede lalui sekarang. Umi sangat sayang sama adek. Umi  berusaha untuk membuat dede merasa nyaman setiap saat tapi afwan ya sayang, karena beberapa pekan kemarin umi sempat sakit batuk dan pilek, aaahh pasti anak umi yang cantik menjadi sedikit terganggu ya..Afwan ya cinta, umi percaya ade akan baik-baik saja dan senantiasa sehat. Jazakillah khairan katsiran ade sayang karena sudah banyak membantu selama ini sehingga semuanya terasa lebih mudah dan ringan untuk dijalani. Dede benar-benar penuh pengertian..Peluk cium buat ade sayang..Muaaachhh..:-*..

Saat ini tubuh dede terus berkembang, bahkan gerakan-gerakan ade semakin terasa oleh umi. Ini sungguh luar biasa cintah. Maha Besar Allah, yang telah menjadikan ade dari segumpal darah, kemudian segumpal darah itu Allah SWT jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Allah jadikan tulang belulang yang kemudian dibungkus dengan daging. Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik (Al Mukminuun:14)


Sayang, saat ini mungkin anak umi sedang belajar mengenal lingkungan di sekeliling ade. Di usia yang sekarang, anak umi juga sudah mulai bisa mendengar dan mengenali suara-suara disekitar umi ya.  Tahap perkembangan yang sudah dicapai system syaraf menjadi bekal bagi dede untuk bisa merasakan berbagai hal. Dede mungkin mulai menyadari adanya sebuah benda yang berdenyut berirama. Itu jantung umi sayang.  Saat ini ade pun tahu, ada seuntai tali yang tidak pernah menjauh dari tubuhmu. Saluran yang dikenal sebagi tali pusat itulah yang mengalirkan makanan dari umi ke dede sayang. 

Terakhir periksa, kata pak dokter berat dede sudah 2 Kg. Senang deh mendengarnya karena itu berarti dede tumbuh dengan baik dan sehat. Tapi afwan ya sayang karena umi diminta pak dokter untuk tidak terlalu banyak makan yang manis-manis, nasi dan susu juga dikurangi, lebih banyak makan sayur dan buah supaya dede cantik bisa lahir normal dengan berat badan yang ideal. Oya cinta, terimakasih karena sekarang posisi kepala ade sudah dibawah, kata pak dokter sudah masuk rongga panggul dan itu berarti akan memudahkan saat persalinan..Umi dan Abi sangat senang sekali. Aaah, anak umi dan abi memang pintar. Besok saat kelahiran, bantu umi ya sayang sehingga semuanya berjalan lancar..Aamiin

Sayang, betapa inginnya umi dan abi melihat dede tumbuh menjadi anak yang sholehah dan bertakwa. Tumbuh menjadi seseorang yang berakhlak mulia, menjadi penyenang hati bagi kami, keluarga dan masyarakat. Seseorang yang memberikan manfaat bukan saja bagi dirimu sendiri, tapi juga bermanfaat untuk sebanyak-banyak ummat. Seseorang yang menjadikan Al-qur’an dan sunnah sebagai tuntunan dan menjadikan Rasulullah saw sebagai teladan dalam setiap perilakumu. 
Sayang,  doakan umi dan abi agar bisa menjadi orang tua yang baik bagimu dan adik-adikmu nanti. Orang tua yang mampu menyediakan lingkungan yang islami, lingkungan yang memberikan pengaruh postif bagi pertumbuhanmu. Orang tua yang mampu memberikan pendidikan bernilai islam sebaik-baiknya. Karena sudah jelas dalam sabda Rasulullah saw bahwa setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah, dan kedua orang tuanya lah yang menjadikannya nasrani, yahudi atau majusi (H.R. Bukhari).
Sayang, Umi dan Abi menyayangimu. Mudah-mudahan Allah SWT menjaga ade selama berada dalam kandungan Umi, membaguskan fisik dan akhlakmu, menjadikanmu orang yang berbahagia lahir dan batin, melimpahkanmu rezeki yang halal dan baik, serta menjadikanmu orang yang saleh dan berilmu. Dan, mudah-mudahan Allah SWT memudahkan proses kelahiran dede yang tinggal sekitar 1 bulan lagi, karena sesungguhnya Allah lah yang kuasa mengeluarkan ade dari perut umi. Aamiin

Minggu, 11 Maret 2012

Tips Menghafal Al Qur'an

عَنْ عُثْمَانَ بنِ عَفَّان  رَضِيَ اللَّهُ تعالى عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

Dari Utsman bin 'Affan Radhiyallahu Ta’ala ‘anhu berkata: bersabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam: “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari AlQur’an dan mengajarkannya”. (HR. Imam Bukhari)

Al-Qur’an, sumber dari segala sumber hukum umat Islam. Panduan langsung dari Allah SWT untuk kita agar selamat di dunia dan di akhirat. Allah SWT menjanjikan pahala besar bagi yang membacanya, memahaminya, dan melaksanakannya. Adalah impian setiap muslim untuk bisa menghafalkan Al-Qur’an.
Secara umum, berikut adalah beberapa tips untuk dapat menghafal Al-Qur’an dari seorang hafiz juara lomba menghafal qur’an di tingkat nasional maupun internasional, Mudhawi Ma’arif (semoga Allah merahmati beliau):
Untuk memudahkan kita dalam menghafal, ada syarat-syarat yang harus kita pegang kuat-kuat, yaitu:
  1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
  2. Berniat mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menjadi hamba-hamba pilihan-Nya yang menjaga Al-Qur’an
  3. Istiqomah (teguh hati).
  4. Menguasai bacaan al-qur’an dengan benar, baik tajwid maupun makharij setiap huruf.
  5. Adanya seorang pembimbing dari ustad/ustadzah (al-hafidz/al-hafidzah).
  6. Minimal sudah pernah khatam Al-Qur’an 20 kali (dengan membaca setiap ayat 5 kali).
  7. Konsisten menggunakan satu jenis mushaf al-qur’an (al-qur’an pojok).
  8. Konsisten menggunakan pensil/bolpen/stabilo sebagai pembantu.
  9. Memahami ayat yang akan dihafal
Ada tiga tahap utama yang harus dilakukan seorang penghafal Al-Qur’an, yaitu:
  1. Persiapan (isti’dad)
    Kewajiban utama penghafal al-qur’an adalah harus menghafalkan setiap harinya minimal satu halaman dengan tepat dan benar dengan memilih waktu yang tepat untuk menghafal. Contohnya:
    1. Sebelum tidur malam, lakukan persiapan terlebih dahulu dengan membaca dan menghafal satu halaman secara cepat (jangan langsung dihafal secara mendalam).
    2. Setelah bangun tidur hafalkan satu halaman tersebut dengan hafalan yang mendalam dengan tenang lagi konsentrasi.
    3. Ulangi terus hafalan tersebut (satu halaman) sampai benar-benar hafal diluar kepala.
  2. Pengesahan (tashih/setor)
    Setelah melakukan persiapan secara matang dengan selalu mengingat-ingat suatu halaman tertentu, berikutnya tashihkan (setorkan) hafalan kita kepada ustad/ustadzah. Setiap kesalahan yang telah ditunjukkan oleh ustad, lakukan hal-hal berikut:
    1. Berikan tanda kesalahan dengan mencatatnya (dibawah atau diatas huruf yang lupa)
    2. Ulangi setoran sampai dianggap benar oleh ustad.
    3. Bersabarlah untuk tidak menambah materi dan hafalan baru kecuali materi dan hafalan lama benar-benar sudah dikuasai dan disahkan.
  3. Pengulangan (muroja’ah/penjagaan)
    Setelah setor, jangan meninggalkan tempat (majelis) untuk pulang sebelum hafalan yang telah disetorkan diulangi lagi beberapa kali terlebih dahulu (sesuai dengan anjuran ustad/ustadzah) sampai ustad benar-benar mengijinkan kita untuk pulang.
Memang luar biasa perjuangan seorang penghafal Al-Qur’an. Wajarlah jika Allah menjanjikan pahala besar bagi siapapun yang sanggup menghafalkan Al-Qur’an. Semoga tips di atas bisa membantu kita untuk menghafalkan kitab suci kita tercinta. Wallahu’alam bisshawab

Sumber : cara-muhammad.com dengan tambahan penulis

Senin, 13 Februari 2012

Psikologi Suami – Istri


Semua orang pasti setuju bila dikatakan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki kondisi psikologis yang berbeda. Kondisi psikologis yang secara aktif sangat berpengaruh pada cara memahami, berbuat, dan merespon sesuatu. Perbedaan tersebut membuat masing-masing menjadi jelas dan sepertinya tidak akan mungkin bisa bersandar pada dunia yang sama, cara berfikir yang sama. Inilah kodrat manusia. Agar tak salah dalam menafsirkan cara berpikir, maka adalah baiknya mengetahui bagaimana perbedaan ini? Dengan mengetahui dasar-dasar perbedaan ini, diharapkan tidak ada lagi rasa curiga.

Selain perbedaan yang mencolok secara fisik, tentu banyak perbedaan lainnya secara lahiriah. Begitu halnya dalam hal cara berfikir. Cara berfikir lelaki terkonsentrasi (terpusat) pada kebutuhannya saja dan hanya memperhatikan dirinya saja. Sebaliknya pada wanita, akan lebih mudah memperhatikan sekelilingnya melebihi perhatian pada dirinya sendiri. Ia akan menngorbankan dirinya sendiri dan tidak merasakan hal tersebut.

Perbedaan cara berpikir ini yang mendasari sikap tidak saling memahami jalan pemikiran. Lelaki tidak bisa berfikir dan menyikapi sesuatu seperti yang dilakukan perempuan. Begitu juga sebaliknya. Jika masing-masing pihak memaksakan cara berpikirnya, tentu saja fatal akibatnya. Timbullah rasa frustasi, ketegangan yang diwarnai pertengkaran, kebencian yang dapat menimbulkan keretakan dalam rumah tangga.

Lalu, apa saja perbedaan itu?

Cara Berpikir

Otak lelaki dan perempuan berbeda, begitu pula dalam penggunaannya. Para lelaki akan sulit sekali merubah fikirannya dalam waktu sekejab. Lain hal dengan wanita.

Jika seorang lelaki dalam konsentrasi penuh melakukan suatu hal, maka akan sulit baginya untuk membagi konsentrasi pada hal lainnya. Misalnya, seorang suami sedang asik membaca. Si istri datang dengan maksud ingin menciptakan suasana hangat. Namun yang terjadi pada suami adalah si istri mengganggu konsentrasinya. Hal umum terjadi adalah, suami dan istri sama-sama menjadi jengkel karena tak terpenuhi keinginannya.

Hal yang harus dilakukan istri adalah, tanyakan pada suami apakah dia ingin berbincang-bincang padanya. Jika suami mengatakan kesanggupannya tapi dia tidak melepaskan matanya dari bacaannya. Lebih baik tak usah dilanjutkan lagi perbincangan karena sudah pasti suami tidak akan dapat berkonsentrasi dengan dua macam perbuatan. Lebih baik cari lagi waktu luang lainnya. Dan hal ini tidak berarti dia tidak mencintai dan perduli pada istrinya. Hal ini hanyalah karena tabiat dasar seorang lelaki.

Interaksi dengan dunia luar bagi lelaki adalah pergulatan dengan dunia luar. Pergulatan yang membutuhkan enerji besar dan keharusan untuk memenangkannya. Ia harus selalu menjadi orang yang berada di urutan teratas. Tentu saja interaksi ini berbeda jauh pada kaum perempuan yang penuh dengan kasih sayang, dunia penuh cinta, dan hubungan sosial.

Cara berfikir terhadap dunia luarpun menjadi sangat berbeda. Dimana lelaki berfikir secara sentratif (memusat) akan mengaitkan satu hal dengan hal lainnya kemudian secara bertahap membentuk sebuah gambaran yang dapat ia mengerti. Sedangkan perempuan memiliki sifat ekspansif (meluas) dimana pada tahap awalnya ia akan mencoba menjelajah segala aspek yang terkait dengan objek kemudian mengkaitkan bagian-bagian tersebut.

Contoh sederhana adalah saat berbelanja. Bagi lelaki dimana cara berfikirnya terkonsentrasi adalah langsung membeli barang yang dibutuhkannya dan mengabaikan lainnya. Berbeda dengan perempuan yang bersifat ekspansif. Perempuan membutuhkan waktu untuk menjelajah sambil menyebarkan sifat penyayangnya. Tentu hal yang melelahkan bagi lelaki bila ia dipaksakan harus melakukan hal yang sama seperti kaum perempuan.

Perbedaan lainnya terletak pada cara berfikir dalam menyelesaikan masalah. Bagi lelaki, berfikir adalah diam namun bagi perempuan berfikir sambil berbicara agar mendapatkan kejernihan dalan berfikir. Kontradiktif. Tabiat pokok para lelaki adalah perhatian pada sesuatu yang di luar. Sehingga ketika ia mengalami kesukaran maka ia akan menarik diri dan mulai berfikir secara diam. Ia berusaha memecahkan permasalahan yang dialami. Demikianlah cara lelaki bersikap agar telepas dari kesukaran dan kelelahan.

Lelaki yang merasa lelah akan berusaha mencari kelegaan dengan berusaha mendapatkan tempat yang cukup tenang, jauh dari kebisingan. Dan secara umum berusaha menghindarkan diri untuk tenggelam pada perdebatan dalam bentuk apapun. Ia tidak ingin berbicara, baik pada permasalahan yang dihadapi maupun tema lainnya. Yang diinginkan lelaki pada waktu itu hanyalah ketenangan. Dan rumah adalah tempat mendapatkan ketenangan itu.

Di antara naluri khas lelaki adalah apabila ia konsentrasi untuk membahagiakan perempuan maka ketika itu semua pikiran dan usahanya terpusat untuk mewujudkannya. Bila ia merasa perempuan telah merasa bahagia, maka lelaki akan berusaha mengubah pikirannya pada hal baru secara tidak sengaja. Ia mulai konsentrasi pada hal lain, seperti permasalahan dalam pekerjaan. Sehingga otaknya sibuk, pemikirannya tertumpah pada hal tersebut, sehingga masalah baru itu menjadi sangat menyibukkan dia. Seakan-akan ia telah mengabaikan istrinya yang ia cintai.

Seni Berkomunikasi

Sudah umum dikatakan bahwa perempuan adalah makhluk cerewet yang banyak omong. Sebenarnya pendapat itu tidak salah dan juga tidak sepenuhnya benar. Kaum lelaki juga sangat suka berbicara. Kaum lelaki banyak berbicara saat di luar rumah, saat ia berjuang dan berkorban untuk mendapatkan kebutuhannya. Saat di rumah ia menjadi pendiam karena baginya rumah bukan tempat untuk berjuang. Rumah adalah tempat untuk beristirahat, mengistirahatkan otaknya. Berbeda dengan kaum perempuan yang merasa rumah adalah tempat yang tepat untuk berbicara terutama dengan suaminya. Lagi-lagi, keadaan yang sangat jauh berbeda. Lalu bagaimana mengatasinya?

Tentu saja harus melihat kondisi dan situasi. Lelaki yang sedang memiliki masalah di kantor akan terus membawa masalahnya itu sampai ke rumah. Ketika suami sedang dalam kondisi letih dan mempunyai masalah, maka perempuan harus memahami hal itu bahwa suami sedang lelah, butuh istirahat, dan ketenangan. Kewajiban perempuan adalah memenuhi hal tersebut. Jika tidak, akibatnya akan buruk. Jika suami telah menemukan pemecahan masalahnya, letihnya telah habis, maka ia akan terlihat gembira. Pikirannya menjadi baik kembali. Mukanya menampakkan senyuman yang lebar. Siap diajak untuk berkomunikasi.

Dalam dunia lelaki, ada dua sebab mengapa ia mau berbicara tentang masalahnya:
1. Ingin berembug dan mencari jalan keluar
2. Ingin membebaskan diri dari tanggung jawab dan kesalah tersebut.

Dalam benak lelaki, saat perempuan mengatakan keluhannya, dua hal tersebutlah yang menjadi alasannya. Jikalah istrinya mengeluh, maka secara otomatis, lelaki yang menganggap dirinya sebagai kepala rumah tangga yang bertanggung jawab penuh kepada istrinya akan memberikan jalan keluarnya. Namun lelaki tidak mengetahui bahwa istrinya membutuhkan perbincangan kasih sayang bukan membutuhkan nasehat-nasehat dan jalan keluar. Baik, jika ternyata lelaki itu mampu mengerti akan kebutuhan bercakap-cakap ini dalam diri istrinya sehingga konflik tidak ada.

Hal lain yang menjadi permasalahan adalah jika lelaki menangkap pesan bahwa keluhan yang disampaikan istrinya adalah salah satu tindakan pembebasan diri si istri dari tanggung jawab. Dengan kata lain, bahwa lelaki merasa bahwa istrinya telah menganggapnya lalai. Ketika inilah lelaki akan mengeluarkan senjatanya untuk membela diri. Di sinilah harus ada trik-trik dalam menyampaikan keluhan permasalahan.

Di lain sisi, kaum perempuan menyukai memberikan pertolongan dan bantuan kepada sesama. Keadaan berbeda pada kaum lelaki. Perbedaan memang selalu ada selayaknya tulang rusuk yang bengkok bagi kaum lelaki, selalu berseberangan sifatnya. Tujuan memberikan bantuan bagi kaum perempuan adalah untuk membuat dia merasa dicintai. Sementara dalam dunia kaum lelaki, memberikan bantuan sukarela dianggap sesuatu yang tak dapat diterima. Kadang ditafsirkan sebagai penghinaan atas sebuah ketidakmampuan.

Karena itulah, seorang istri yang baik akan membiarkan suaminya berkerja dan percaya penuh padanya. Biarkanlah ia, turutilah, dan jangan mencampur aduk. Jangan berusaha memperbaiki kecuali apabila ia tidak bekerja dan berhenti dari pekerjaannya.

Secara umum, bila perempuan ingin memberikan bantuan kepada suaminya atau memberikan nasehat kepadanya. Murni keinginannya dengan tujuan untuk kebaikan si suami, sebagai wujud rasa cinta tanpa diminta suami. Sikap ini akan terasa menyakitkan bagi suami. Bagi suami, tindakan ini sebagai sikap dari rasa ketidakpercayaan istri padanya. Ada baiknya dilakukan dengan sikap yang tidak menggurui atau dengan cara tidak langsung.

Sumber: Kado Pernikahan, Psikologi Suami-Istri; Dr. Thariq Kamal An-Nu’aimi; Mitra Pustaka.

Belajarlah mencintai pasangan kita dengan apa adanya

Menyadari bahwa dirinya memang bukanlah sosok yang sempurna, sama halnya dengan diri ini yang juga memiliki kekurangan. Tapi bukankah karena kami berdua sama-sama tidak sempurna, maka dipertemukan Allah dalam ikatan suci ini untuk bisa saling melengkapi dan menyempurnakan. Allah tidak memberikan pasangan yang sempurna untuk kita karena kita sendiri adalah sosok yang tidak sempurna. Allah memberikan kepada kita seseorang yang dapat bertumbuh bersama kita, dan sosok itu buat saya adalah suami tercinta yang sudah mendampingi saya saat ini.
 
Dalam hidup ini, terkadang kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal- hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan. Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita?

Kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk. Cinta tak pernah memandang kekurangan orang yang kita sayangi dan kita cintai. Cinta hanya akan membawa kebahagiaan dan saling berbagi untuk memahami kekurangan masing-masing. Mencintai pasangan kita dengan apa adanya. Cinta tak pernah menyakiti, karena yang sebenarnya cinta mampu menambah kedewasaan dan cara berpikir kita untuk memandang hidup, sebagai kasih karunia Allah yang terbaik. Jangan biarkan kekurangan yang kita dapati dari pasangan kita akan mengalahkan dan menutupi semua kelebihan, kebaikan dan keutamaan pasangan kita...Bukankah tidak ada manusia yang sempurna.

Saya bersyukur bahwa Allah telah memilihkan ia untuk menjadi pendamping hidup saya. Allah telah memilihkan saya pendamping hidup yang terbaik, seseorang yang Allah tahu akan mampu menumbuhkan segala kualitas yang saya cari selama ini. Saya berasal dari tulang rusuknya, dan saya akan melihat diri saya sendiri di dalam dirinya dan kami berdua adalah satu.  

Teman, pernikahan yang kita jalani ini sesungguhnya seperti sekolah, suatu pendidikan jangka panjang. Pernikahan itu tempat dimana kita dan pasangan kita akan saling menyesuaikan diri dan tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi untuk menjadikan kita dan pasangan kita manusia yang lebih baik.

Dan akhirnya teman, terlantun doa buat kita semua, "Semoga Allah menjaga dan menjadikan keluarga kita menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah dan penuh berkah..Aamiin"


Kamis, 26 Januari 2012

Hal yang disukai istri dari suaminya



Tidakah para suami ingin tahu apa yang disukai seorang istri dari suaminya dalam kehidupan berumahtangga? Hal-hal yang akan membuat cinta dan kasih sayang istri semakin bertambah dari waktu ke waktu kepada suami yang telah menjadi imam dan pemimpin dalam pelayaran yang bernama bahtera rumahtangga. Yukkss coba kita simak satu-satu apa saja hal2 yang disukai istri dari suaminya..^_^

1. Penuh Pengertian

Sebagai seorang istri, kita pasti senang jika diperhatikan dan didengarkan oleh suami. Seorang istri senang jika suami bisa memahami dan mengerti dirinya. Dalam suka dan dukanya. Dalam ceria dan sedihnya. Sebagai istri, kita merasa senang jika suami mengetahui perasaan kita. Istri senang diberitahu pakaian yang mana yang paling disukai suami. Atau masakan yang mana yang paling lezat bagi suami. Karenanya obrolan-obrolan ringan dan lembut amat dinanti-nanti oleh seorang istri. Setiap kata yang keluar dari lidah dan bibir seorang istri adalah pesan cinta yang ingin disampaikan. Dan istri ingin tahu bagaimana suami menanggapi pesan cintanya itu.Tangisan seorang istri itu memiliki sekian banyak makna, bisa karena sedih, bisa karena marah, bisa karena terharu dan bahagia. Istri senang jika suaminya bersabar untuk mengenal setiap jenis air mata yang metetes dari mata istrinya.Pengertian ini menjadi inti dan landasan segala sikap menyenangkan yang mungkin dilakukan seorang suami terhadap istrinya.

2. Setia
Kesetiaan adalah syarat utama cinta sejati. Seorang istri ingin cinta suami itu hanya untuknya. Karenanya kecemburuan adalah bagian dari cinta. Sapaan sayang di tengah kesibukan, walaupun hanya satu dua menit kata-kata yang disampaikan lewat telepon, walaupun hanya satu dua kalimat SMS, akan menjadi pengokoh kepercayaan. Hadiah yang diberikan: martabak kesukaan, seikat bunga, atau sebuah jam tangan yang manis akan menguatkan cinta. Dan mengingat hari ulang tahun serta hari pernikahan akan menjadi bukti kesetiaan suami yang disukai seorang istri.Tapi seorang istri yang baik akan mengatakan, "Jangan karena takut kepadaku, kakanda bersikap setia. Karena Allah Maha Melihat. Itu yang mesti menjadi landasan kesetiaan.".

3. Sabar dan Pemaaf
Seorang istri pasti akan amat bersyukur jika suaminya mau menerima dirinya apa adanya. Suaminya mampu memaafkan dan bersabar atas kekurangan yang ada pada dirinya.Istri butuh waktu untuk membina dirinya. Ia bahkan butuh waktu untuk memahami dirinya sendiri, ketika satu ketika ia tidak menjadi dirinya sendiri.Seorang istri perlu mendapatkan nasihat, akan tetapi itu dilakukan dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.

Ini seperti pesan Ilahi: "Kemudian keadaan orang beriman itu adalah saling menasihati dalam kesabaran dan dalam kasih sayang." (QS. al-Balad); "Dan jika kalian memaafkan, tidak memarahi, dan mengampuni mereka, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang." (QS. at-Taghabun)

4. Teguh Hati dan Bersemangat
Seorang istri senang melihat suaminya senantiasa berteguh hati dan bersemangat dalam menyelesaikan berbagai tugas dan amanah. Ia senang suaminya dapat senantiasa prima menunaikan tugas-tugas di luar rumah dan sekaligus membantu menyelesaikan permasalahan di rumah. Karenanya seorang istri senang melihat suaminya akrab bercengkrama, bermain dengan anak-anaknya. Dan saat suami sesekali memasak untuk keluarga, ada sentuhan hangat menyentuh relung jiwa seorang istri. Seperti pagi ini atau hari-hari sebelumnya, saat suami tercinta menyiapkan sarapan dan membantu pekerjaan rumah. Subhanalloh, rasanya luar biasa. Bersyukur Alloh telah memberikan suami sebaik dirinya, kangmas sayang.
Bagaimana jika suami berada dalam kondisi bete atau kehilangan semangat? Seorang istri akan menerima keadaan ini asalkan istri melihat suami tercinta berusaha keras untuk melepaskan diri dari keadaan lemah ini. Istri bahkan akan memberikan bantuan dan doa terbaik bagi suami.

5. Romantis
Seorang istri senang jika suaminya mampu memperlihatkan dan mengekspresikan cinta dan kasih sayang. Ia senang mendapati suaminya membangun suasana kondusif kasih sayang di rumah. Ia senang jika suaminya romantis.Diantara ungkapan cinta suami-istri adalah dalam hubungan intim. Seorang istri senang jika suaminya memberikan kesenangan dan kepuasan pada salah satu kebutuhan cinta ini. Ia akan terbuka menyampaikan apa yang ia sukai, ketika suaminya mampu membuka percakapan dalam masalah ini secara tepat dan penuh kelembutan.


6. Rapi dan Wangi
Seorang istri suka suaminya rapi. Rapi menata rambut dan rapi berpakaian, bahkan dalam suasana santai. Kerapian yang disukai adalah kerapian yang alami dan melekat dalam kehidupan suami.Sikap suami yang kooperatif dalam menjaga kerapian rumah juga disukai seorang istri. Karenanya ketika seorang suami berinisiatif menyapu ruang tengah, membersihkan kompor di dapur, atau membersihkan kamar tidur dengan membongkar tempat tidur secara rutin ... pada semuanya ada apresiasi dari seorang istri.Rapi, bersih dan wangi pada seorang suami membuat istrinya senang. Seorang suami bisa meminta istrinya memilihkan minyak wangi baginya. Ia akan terbantu menyempurnakan penampilan bagi istrinya.

7. Ceria dan Ramah
Senyum ceria dan keramahan amat dihajatkan seorang istri. Senyum dan keramahan itu laksana angin sejuk di tengah berbagai kelelahan dirinya. Berbagai kesibukan membuat jiwanya lelah. Interaksi dengan anak-anak di rumah itu bukan pekerjaan ringan. Segenap potensi kejiwaan dan pikiran mesti ia curahkan. Kelelahan fisik pun tidak ringan. Perhatikanlah, ia mesti terus memperhatikan anaknya yang terus bergerak kesana kemari, bereksplorasi ketika mulai bisa merangkak. Dan saat si anak lelah tertidur, ia mesti bersiap-siap memasak dan merapikan rumah bagi suaminya yang sebentar lagi pulang ...Senyum dan sapaan sayang suami akan menjadi hiburan jiwa bagi sang istri. Sikap humoris juga amat membantu seorang istri untuk selalu menjaga suasana riang hatinya. Ini semua akan membantunya untuk terus bersabar dan ikhlas dalam menunaikan tugas-tugasnya.

8. Menjadi Pemimpin yang Melindungi
Istri membutuhkan perlindungan yang membuatnya senantiasa merasa tentram. Karenanya ia menyukai sifat kepemimpinan pada suaminya. Kepemimpinan yang istri harapkan adalah yang senantiasa menentramkan jiwa, mengokohkan ruhani, memberikan pencerahan demi pencerahan pada akalnya dan membantu menjaga kebugaran dan kesehatan tubuhnya.

Kepemimpinan yang seorang istri sukai adalah yang memadukan ketegasan dan kelembutan. Yang menebarkan cinta, bukan membuat takut. Yang mengedepankan kemauan baik, bukan senantiasa menggunakan otoritas (misalnya dengan selalu menggunakan kalimat "suami kan pemimpin rumah tangga, jadi mesti taat donk"). Yang betul-betul menjadi pemimpin, bukan menjadi boss.:-)
 

Sumber: Kajian Muslimah

PENGELOLAAN ARSIP DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0     Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang meng...