Senin, 30 April 2012

Belajar Berkomunikasi Melalui Bahasa Cinta

Dalam berkomunikasi dengan pasangan memang memiliki seni tersendiri, cara dan bahasa yang tepat tentunya akan lebih menyenangkan dan enak didengar bukan?
Suara ringtone HP berbunyi. Ada satu pesan masuk, ternyata dari “Lovely husband”  
“Selamat istirahat ya sayang..Muaacchhh…”
Walau kata2nya terlihat sederhana, tapi hati rasanya senang..Sesuatu banget..hi..hi..:-)
Yah, saya rasa setiap istri  pasti juga akan senang ketika sang pujaan hati pandai menyusun kata merajut kasih dalam basuhan telaga cinta hingga bias kegembiraan terlukis jelas di wajah para istri bagai detak jarum jam dinding yang terus berpacu tak berhenti. :-)




Teman, bukankah seorang istri diciptakan sebagai sakanah yang memiliki arti penyenang dan penentram bagi suami. Belaian kasih sayang, sambutan senyum ceria dan kelembutan tutur sapa, ia gulirkan untuk melepaskan segala penat sang suami dalam mencari nafkah. Menjaga benteng amanah agar suami tidak mengangankan orang lain kecuali kita istrinya. Sebagaimana Firman Allah:


"Dan diantara kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung merasa tentram kepadanya...." (Ar-Ruum 21)


Dan para suami, tahukah kalian bahwa suami  diciptakan untuk menjadi qawwaam pemimpin dan pelindung bagi istri. Bidang dadanya disediakan untuk menampung riak gemericik air mata sang istri di kala pilu, bahunya akan menjadi sandaran saat istri dalam kegamangan meniti ridho Illahi Rabbi. Kokoh tangan serta peluh keringat terpacu mencari ikhtiar rezeki halalan thoyyibah untuk membahagiakan istri serta buah hati penyejuk jiwa. Sebagaimana firman Allah swt:


"Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu, dan janganlah kamu menyusahkan mereka hingga menyempitkan (hati) mereka". (QS. Ath-Thalaq:6)."


Seperti layaknya hidangan lezat yang memerlukan bumbu-bumbu mantap, hubungan suami istri pun demikian. Bumbu yang tidak hanya digunakan untuk membangun kokohnya pijakan iman menuju pelabuhan akhir baiti jannah tapi juga menjadi pemanis mawaddah wa rahmah dan lem perekat indahnya takwa tautan jiwa dalam menjauhi derap perselisihan tak berujung. Bahasa cinta mampu menjadi bumbu tautan penghalau badai.


"Sayang, hati-hati di jalan ya," cup… kecup mesra pada tangan kanan suami tercintah..:-)
“Iya sayang, hati-hati dirumah ya,”cup, kecupan mesra di kening istri…:-)


"Wah, masak tempe goreng yah cayang, enaknya…."


Mencoba membiasakan diri untuk bisa berkomunikasi dengan kalimat sayang dan manis. Mungkin untuk beberapa pasangan suami istri,  masih ada yang merasa enggan dan kaku untuk melakukannya. Bahkan terkadang ada juga yang merasa dengan bertambahnya rajutan usia pernikahan, bahasa cinta sebagai bumbu pemanis bukanlah hal yang penting, padahal seberapa lama-pun usia pernikahan bukankah menjaga komunikasi yang manis dan penuh kasih sayang adalah sesuatu yang masih dibutuhkan agar semakin mesra dan hangatlah rumah tangga yang kita bangun. Semoga kita mampu menjaga bahkan menumbuh suburkan keharmonisan dan kasih sayang dalam rumah tangga kita semua melalui bahasa cinta..aamiin


Jangan sampai ketika usia rumah tangga kita sudah tak lagi muda, maka kata-kata indah saat dulu wangi melati masih segar tercium ikut pergi entah kemana. Duhai teman, dimanakah gejolak rasa yang membara saat awal separuh dien menjadi sempurna?


Sebagai seorang muslim, kita sudah seharusnya mencontoh bagaimana Rasulullah yang merupakan suami yang penuh dengan sikap lembut, selalu memberi cinta dan sayang pada istri-istrinya. Seperti dalam sabda beliau:


"Sesungguhnya ketika seorang suami memperhatikan istri dan istrinya memperhatikan suami, maka Allah memperhatikan mereka berdua dengan perhatikan penuh Rahmat. Manakala suaminya merengkuh telapak tangannya (istri), maka berguguranlah dosa-dosa suami istri itu dari sela-sela jari jemarinya."
(Diriwayatkan Maisarah bin Ali dari Ar-Rafi dari Abu Sa'id Al-Khudzri r.a)


Memang, kata-kata cinta bukanlah hal yang primer dalam berumah tangga. Tapi tanpa disadari melalui bahasa cinta, ia dapat menumbuhkan benih-benih kasih sayang yang makin erat diantara seorang sakanah dan seorang qawwaam. Ia dapat menjadi bumbu penghangat jiwa yang berbeda dalam mengkokohkan pijakan menuju berkah Allah  SWT dan menjadi penentang kegagalan komunikasi yang tak bosan menerjang. Dalam firman-Nya, Allah mengatakan:


"Tidaklah kamu memperhatikan Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik, ia seperti pohon yang akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langit. Pohon itu memberikan buahnya setiap musim dengan seizin Tuhannya" (Ibrahim 24-25)


Memang, tidak semuanya dapat begitu saja mengalir lancar bagai derasnya curahan air terjun. Ada saatnya lidah masih kelu karena malu ataupun ada saatnya lidah merasa lelah. Tapi yukss kita sama-sama  untuk menyempatkan diri menoreh kata-kata indah tersebut melalui sarana yang bernama teknologi yang terkirim lewat SMS, chatting internet ataupun mengirim surat cinta melalui layanan pesan bernama email tanpa perlu canggung bertatap muka. Nah dengan apa yang telah kita lakukan, berharap bahwa perlahan tapi pasti, melalui bahasa cinta dua bilah hati diantara suami istri akan terpadu merengkuh rahmat Illahi Rabbi menuju surga dunia yaitu pernikahan bahagia. Aamiin


Betapa indahnya bukan bila suatu saat, jika salah satu dari pasangan pergi mendahului menghadap Sang Khalik, yang ditinggalkan dapat mengatakan " Ah, semua perilakunya mengesankan bagiku",  seperti yang pernah diungkapkan oleh Aisyah radhiyallahu 'anha ketika ditanya tentang perilaku Rasulullah yang paling mengesankan semasa hidup beliau.


"Cantiiikkkk!!!... Sholehhhah !!!" Ini tempe goreng sengaja dibiarin gosong yah?!" pekikan menggelegar dari arah dapur.


"Dari tadi di depan laptop !!! Ngapain aja cayangqu?!" Bla..bla...bla...


"Eh, apa? Gosong?! Wuaahhh!"


"Maaf cayang...Gak sengaja, benaran deh..he..he..muaacchh"...:-*


Hi..hi..tuh kan teman,  enak juga kalau kena semprot melalui bahasa cinta, tetep adem ayem. Walaupun kondisinya kita sedang kesal ataupun marah tapi kan tidak perlu disampaikan dengan bahasa yang kasar dan menyakiti pasangan kita. Bukankah dengan bahasa yang halus dan penuh sayang justru maksud bisa lebih tersampaikan dan kita yang dimarahi-pun lebih mengena di hati..Iya gak sih?:-)


"Tidak terlihat diantara dua orang yang saling mencintai (sesuatu yang sangat menyenangkan) seperti pernikahan" (HR. Ibnu Majah).

Suamiqu tercayang, Jazakallah khairan katsiran ya  atas rangkaian indah kata-kata yang selalu menghiasi hari-hari kita. Sungguh menyenangkan dan membuat wangi bunga cinta semakin semerbakdi rumah mungil kita..hi..hi..*lebay...

1 komentar:

  1. Easy "water hack" burns 2 lbs OVERNIGHT

    Well over 160 thousand women and men are hacking their diet with a simple and SECRET "liquid hack" to lose 2 lbs every night in their sleep.

    It is painless and works with anybody.

    This is how you can do it yourself:

    1) Go get a glass and fill it with water half the way

    2) Then do this amazing hack

    and be 2 lbs skinnier when you wake up!

    BalasHapus

PENGELOLAAN ARSIP DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0     Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang meng...