Rabu, 27 Juli 2011

Betapa Indahnya Berumah Tangga


Waktu begitu cepat berlalu..Rasanya baru kemarin menjadi mahasiswa dengan segala aktivitasnya, mulai kuliah, perpustakaan, organisasi, teman-teman kuliah dan kontrakan. Ahhh, masa-masa itu telah lewat menjadi bagian dari kenangan, tersimpan di salah satu memori dalam otak saya.
Dulu sekali (kesannya sudah berapa puluh tahun yang lalu..he..he..), saat akhir2 masa kuliah, saya merencanakan kapan akan menikah dan beberapa teman-pun mulai sering membicarakan pernikahan. Membicarakan siapa yang akan duluan menikah, dengan siapa dan banyak hal lain tentang pernikahan. Bahkan teman-teman pernah mengira saya sudah menikah diam2 saat itu tapi tidak mengundang mereka..Eehhmm, ada-ada saja, saya hanya tersenyum. Sepertinya saat itu kami terkena syndrome pernikahan.^_^ Saat pembicaraan itu, semuanya masih misteri buat saya, tidak tahu dengan siapa dan kapan akan menikah. Saya hanya buat target dan perencanaan buat hidup saya, namun tentunya hasil akhir adalah wewenang yang Maha Mengetahui. Yang saya pikirkan dan inginkan pasca kuliah adalah saya ingin bekerja terlebih dahulu, baru menikah. Oleh karena itu, pasca kuliah saya memilih untuk mencari kerja dan menolak saat ada yang menawarkan untuk ta’aruf. Yah, selain ingin bekerja, saya rasa karena saya juga belum siap. Maih sangat muda..ho..ho..Yang selalu saya yakini bahwa Alloh pasti sudah mempersiapkan seseorang terbaik yang akan menjadi imam buat saya dan anak-anak. Doa saya selalu adalah semoga Alloh mempertemukan saya dengan seseorang yang baik buat saya dan keluarga dunia akherat pada saat yang terbaik pula.Aaamiin
Sekarang saya sudah menjadi istri dari seseorang yang InsyaAlloh memiliki kepribadiaan yang baik dan saya percaya ia bisa menjadi imam buat saya dan anak-anak. Subhanalloh, saya tidak pernah menyangka ternyata jodoh saya adalah ia yang begitu baik dan juga ternyata dekat karena sekantor.@_@. Ia adalah lelaki terbaik yang Alloh pilihkan buat saya. Proses yang kami lalui begitu singkat, tidak banyak yang saya tahu tentangnya namun hati ini rasanya begitu yakin ketika memutuskan untuk memilihnya menjadi imam. Saya bukan orang yang sempurna tanpa kekurangan, begitu-pun suami, namun justru karena itu bukan kami bisa saling melengkapi. Semoga…^_^
Orang kadang suka bertanya bagaimana rasanya setelah menikah?Eeehm saya hanya tersenyum, tidak bisa mengatakan atau menjelaskannya dengan bahasa kata2, namun mungkin orang bisa melihat dan bisa ikut merasakan kebahagiaan yang berbinar spontan dari wajah-wajah kami..he..he..(lebay ya..) Tangan yang saling berkaitan ketika berjalan, perpegangan saat membonceng motor, tatapan-tatapan penuh makna, bahkan sirat keengganan saat hendak berpisah. Ada teman yang bilang kepada suami, bahwa beliau setelah menikah menjadi lebih murah senyum. Aiihh, saya rasa semua karena pernikahan yang menjadikan semua terasa berbeda..ho..ho..Bukankah apa-apa yang tadinya diharamkan maka setelah menikah menjadi halal..^_^
Dalam sebuah buku dikatakan bahwa menikah adalah sunnah terbaik dari sunnah yang baik. Jadi ketika seseorang menikah, sungguh ia telah menjalankan sebuah sunnah yang di sukai Nabi. Dalam buku tersebut dikatakan bahwa Allah hanya menyebut nabi-nabi yang menikah dalam kitab-Nya. Hal ini menunjukkan betapa Allah menunjukkan keutamaan pernikahan. Dalam firmannya, "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan rasa kasih sayang diantaramu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kalian yang berfikir." (QS. Ar-Rum: 21).
Menikah itu Subhanallah indah dan hanya bisa dirasakan oleh yang sudah menjalaninya. Ketika sudah menikah, semuanya menjadi begitu jelas, alur ibadah suami dan istri. Tidak salah jika ada yang mengibaratkan bahwa ketika seseorang baru menikah dunia menjadi terang benderang, saat itu kicauan burung terdengar begitu merdu. Sepoi angin dimaknai begitu dalam, makanan yang terhidang selalu saja disantap lezat (walau kadang bumbunya kurang pas). Mendung di langit bukan masalah besar. Itulah gambaran indah sebuah pernikahan…he..he
Namun teman, berumah tangga tentu saja juga tidak pernah terlepas dari ujian bukan. Saya menyadari jika biduk rumah tangga saya dengan suami baru saja dimulai, perjalanan masih panjang namun semoga kami bisa saling melengkapi dan memahami satu sama lain sehingga semuanya berjalan harmonis membentuk kluarga yang sakinah, mawadah, warohmah dan penuh berkah…Aaamiin..Dalam awal rumah tangga, kami tentunya banyak belajar untuk bisa saling mengenal karakter, kebiasaan dan segala hal tentang pasangan. Pengalaman yang tidak akan terlupakan.
Ada yang bilang jika seiring waktu yang berlalu cinta suami istri yang dulu begitu hangat lambat laun menguap ke angkasa membumbung atau raib ditelan dalamnya bumi, berpendar entah kemana. Seiring detik yang berloncatan, seolah cinta mereka juga ikut raib. Banyak dari pasangan yang akhirnya tidak sampai ke tujuan, tak terhitung pasangan yang terburai kehilangan pegangan, selanjutnya perahu mereka karam sebelum sempat berlabuh di tepian. Bercerai, sebuah amalan yang diperbolehkan tapi sangat dibenci Allah. Astaghfirulloh, saya berlindung dari hal demikian. Semoga Alloh menjaga keluarga kami dari hal-hal yang tidak baik.Aaamiin.
Ketika Allah menjalinkan perasaan cinta diantara suami istri, sungguh itu adalah anugerah bertubi yang harus disyukuri. Karena cinta istri kepada suami berbuah ketaatan untuk selalu menjaga kehormatan diri dan keluarga. Dan cinta suami kepada istri menetaskan keinginan melindungi dan membimbingnya sepenuh hati.
Ibn Qayyim Al-Jauziah seorang ulama besar, menyebutkan bahwa cinta mempunyai tanda-tanda. Pertama, ketika mereka saling mencintai maka sekali saja mereka tidak akan pernah saling mengkhianati, Mereka akan saling setia senantiasa, memberikan semua komitmen mereka.
Kedua, ketika seseorang mencintai, maka dia akan mengutamakan yang dicintainya, seorang istri akan mengutamakan suami dalam keluarga, dan seorang suami tentu saja akan mengutamakan istri dalam hal perlindungan dan nafkahnya. Mereka akan sama-sama saling mengutamakan, tidak ada yang merasa superior.
Ketiga, ketika mereka saling mencintai maka sedetikpun mereka tidak akan mau berpisah, lubuk hatinya selalu saling terpaut. Meskipun secara fisik berjauhan, hati mereka seolah selalu tersambung. Ada do'a istrinya agar suami selamat dalam perjalanan dan memperoleh sukses dalam pekerjaan. Ada tengadah jemari istri kepada Allahi supaya suami selalu dalam perlindunganNya, tidak tergelincir. Juga ada ingatan suami yang sedang membanting tulang meraup nafkah halal kepada istri tercinta, sedang apakah gerangan Istrinya, lebih semangatlah ia.
Teman, ketika kelak segala sesuatunya berjalan begitu rumit dalam sebuah rumah tangga yang kita jalani, saat cinta tidak lagi menggunung seiring persoalan yang datang silih berganti maka cobalah selami bulir-bulir nasehat berharga dari Nabi Muhammad ini, "Barang siapa -diantara para suami- bersabar atas perilaku buruk dari istrinya, maka Allah akan memberinya pahala seperti yang Allah berikan kepada Ayyub atas kesabarannya menanggung penderitaan. Dan barang siapa -diantara para istri- bersabar atas perilaku buruk suaminya, maka Allah akan memberinya pahala seperti yang Allah berikan kepada Asiah, istri fir'aun" (HR Nasa-iy dan Ibnu Majah ).
Patrikan firman Allah dalam ingatan kita: "...Mereka (para istri) adalah pakaian bagi kalian (para suami) dan kalian adalah pakaian bagi mereka..." (QS. Al-Baqarah:187)
Torehkan hadist ini dalam benak : "Sesungguhnya ketika seorang suami memperhatikan istrinya dan begitu pula dengan istrinya, maka Allah memperhatikan mereka dengan penuh rahmat, manakala suaminya rengkuh telapak tangan istrinya dengan mesra, berguguranlah dosa-dosa suami istri itu dari sela jemarinya" (Diriwayatkan Maisarah bin Ali dari Ar-Rafi' dari Abu Sa'id Alkhudzri r.a)
Perempuan yang paling mempesona adalah istri yang shalehah, istri yang ketika suami memandangnya pasti menyejukkan mata, ketika suaminya menuntunnya kepada kebaikan maka dengan sepenuh hati dia akan mentaatinya, jua tatkala suami pergi maka dia akan amanah menjaga harta dan kehormatannya. Istri yang tidak silau dengan gemerlap dunia melainkan istri yang selalu bergegas merengkuh setiap kemilau ridha suami.
Lelaki yang berpredikat lelaki terbaik adalah suami yang memuliakan istrinya. Suami yang selalu dan selalu mengukirkan senyuman di wajah istrinya. Suami yang menjadi qawwam istrinya. Suami yang begitu tangguh mencarikan nafkah halal untuk keluarga. Suami yang tak lelah berlemah lembut mengingatkan kesalahan istrinya. Suami yang menjadi seorang nahkoda kapal keluarga, mengarungi samudera agar selamat menuju tepian hakiki "Surga". Dia memegang teguh firman Allah, "Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..." (QS. At-Tahrim: 6)
Akhirya teman, semoga semuanya tetap berjalan dengan semestinya. Semua berlaku sama seperti permulaan bahkan lebih indah. Tidak kurang, tidak juga berlebihan.Meski riak-riak gelombang mengombang-ambing perahu yang sedang dikayuh, atau karang begitu gigih berdiri menghalangi biduk untuk sampai, semoga kita semua dapat melaluinya dengan hasil yang baik. Sehingga setiap butir hari yang bergulir akan tetap indah, fajar di ufuk selalu saja tampak merekah. Kita menghiasi masa-masa yang kita lalui dengan kesyukuran, sebagai pasangan suami istri kita berbahtera dengan bekal cinta.
Semoga Allah selalu menghimpunkan kita semua (yang saling mencintai karena Allah dalam ikatan halal pernikahan) dalam kebaikan. Mudah-mudahan Allah yang maha lembut melimpahkan kepada kita bening saripati cinta, cinta yang menghangati nafas keluarga, cinta yang menyelamatkan. Semoga Allah memampukan kita membingkai keluarga sakinah, mawaddah, warrahmah.
Semoga Allah mematrikan helai keikhlasan di setiap gerak dalam keluarga. Allah yang maha menetapkan, mengekalkan ikatan pernikahan tidak hanya di dunia yang serba fana tapi sampai ke sana, the real world "Akhirat". Mudah-mudahan kita semua selamat mendayung sampai ketepian. Allahumma Aamiin.
Alhamdulillahirrobbil"alamiin.
Sekian
Semoga bermanfaat ya teman2…^_^
Di inspirasi dari RENUNGAN & DAKWAH ISLAM

7 komentar:

  1. santiiiiiiii,,,tulisannya menyejukkan..terimakasih sudah mengingatkan...

    BalasHapus
  2. bagus sekali, santi...super super deh...
    semoga ilmunya makin ditambah sama Alloh swt jadi bisa share ke kami2 yak..

    BalasHapus
  3. Nggih mb levi, sama-sama. Senang klau teman-teman mau membacanya..he..he..Ini sebagai pengingat buat aku juga kok mb.Semoga kita bisa mengamalkannya,,Aaamiin

    BalasHapus
  4. Unknow:Makasih ya mb...Aaamiin Ya Rabb, semoga ilmu kita senantiasa ditambah dan diberi kemampuan dan semangat untuk mengamalkannya.

    BalasHapus
  5. Unknown ini siapa yak? Mb wulan kah?^_^

    BalasHapus
  6. MashaAllah Semoga Bisa punya Imam yg terbaik Dr Allah Swt dan membina Rumah Tangga yg SaMaWa Aamiiin Yra ...

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

PENGELOLAAN ARSIP DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0     Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang meng...